Finally! :) |
Satu tahun kemudian, mulai banyak
teman-teman saya yang berkunjung kesana dan tour ke sana pun semakin menjamur
dengan menawarkan harga murah meriah dan fasilitas yang cukup memadai. Bayangkan,
liburan ke sana 4 hari 3 malam dengan akomodasi dan makan terjamin cukup 200
ribu saja. Saat itu, saya yang tidak mendapat izin dari orangtua lagi-lagi
harus menunda keinginan pergi ke sana.
Satu tahun kemudian, saya sudah
menjadi mahasiswa tingkat akhir. Melihat keinginan terpendam saya yang cukup
besar, seorang teman terdekat saya (baca: pacar) menjanjikan liburan bareng ke Karimunjawa
kalau sudah lulus sidang sarjana. Baik banget, nyemangatin dengan ngajakin
liburan. Oke lah, akhirnya saya beneran belajar mati-matian biar lulus. Ya
iyalah yaa, tanpa diajakin liburan juga kan emang harus belajar mati-matian.
Hehe. Akhirnya, saya yang lulus dengan cukup gemilang menagih janji tersebut.
Sip, ternyata pacar sudah menyusun rencana dengan matang dan tinggal tentuin
waktu yang tepat untuk berangkat. Asik nih, saya tinggal ngikut aja ga pake
mikir ribet. Mihihi..
Kami pergi ke Karimunjawa dengan
ikut tour dari agen sukawisata. Saat itu, harganya 450 ribu untuk tour selama 4
hari 3 malam, termasuk transportasi Jepara-Karimunjawa-Jepara menggunakan ferry
(KM Muria) kelas ekonomi, penginapan (home
stay), makan sehari 3 kali, kapal untuk island
hopping, perlengkapan snorkeling, dan dokumentasi underwater. Karena biaya tour hanya menanggung biaya sejak
berangkat dari Jepara, kami pun mencari transportasi untuk ke Jepara. Kebetulan
saat itu kakak dan kakak iparnya pacar memang tinggal di Jepara, jadi kami bisa
datang ke Jepara lebih awal tanpa harus terburu-buru mengejar tour.
Kami berangkat dari Bandung ke
Jepara naik bus malam dengan tarif 110 ribu. Busnya kelas eksekutif, jadi cukup
nyaman karena dapet bantal, selimut, plus ada toilet di dalamnya. Selain itu,
tarif segitu sudah termasuk makan malam. Jadi makin cihuy deh. Oke, kali ini
saya norak, secara saya emang belum pernah naik bus malam. Kesan saya:
mengerikan! Oke lah busnya nyaman dan dapat makan malam, tapi saya tetep takut
karena ternyata sodara-sodara... busnya ngebut banget! Saya sampai gabisa tidur
semalaman karena bus ngebut sampai terayun-ayun.
Akhirnya, kami sampai di terminal
Jepara dengan selamat sentosa pada pukul 4 pagi. Iya, jam 4 pagi dimana
terminal masih sepiiii banget. Untung ga lama kemudian kami dijemput oleh kakak
dan kakak iparnya pacar. Hehe. Sebelum pulang ke rumah, kami sempat
keliling-keliling kota Jepara sebentar dan mencari sarapan. Kesan pertama saya
untuk kota Jepara, kota ini bersih dan rapi banget. Hampir tidak pernah saya
lihat sampah tercecer di jalan. Ternyata, memang kota Jepara ini salah satu
kota peraih penghargaan Adipura (penghargaan kota terbersih) 2011. Mencium
aroma pagi hari, udara dingin, dan ketenangan di Jepara mengingatkan saya pada
kampung halaman saya di pagi hari. Mirip dan khas banget. Setelah muter-muter
dan langit sudah agak terang, kami mampir ke sebuah warung makan yang menjual
lontong gudeg. Wah, hati saya bersorak mencium aroma lezat gudeg dan opor. Kami
pun masing-masing memesan satu porsi lontong gudeg plus opor telur (ayam juga ada).
Porsinya lumayan mengenyangkan dengan harga yang cukup murah yaitu 6 ribu/porsi
(Aih, saat ngetik ini saya kebayang-bayang lagi lontong gudegnya :9).
Keesokan harinya, tiba lah saat
yang paling ditunggu-tunggu. Yey, akhirnya berangkaaat ke Karimunjawa! Kami
bertemu dengan tour leader dan peserta
tour lainnya di dermaga Kartini, Jepara pukul 6 pagi. Di dermaga, kami beli
nasi bungkus dulu karena harga paket tidak termasuk makan siang hari itu.
Setelah itu, kami semua naik ke kapal dan ternyata, olala.. waktu kita naik,
kapalnya udah penuh. Semua kursi di kelas ekonomi sudah terisi orang, bahkan
banyak penumpang yang duduk di lantai. Awalnya kami sewa tikar untuk duduk di
lantai juga, sampai akhirnya kami ga tahan dan memutuskan untuk menyewa salah
satu kamar awak kapal dengan tarif 300 ribu. Iya, mahal, tapi membayangkan harus
duduk desek-desekan di lantai selama 6 jam kami udah ga kuat duluan. Hehe.
Setelah menempuh perjalanan
selama 6 jam, akhirnya kami sampai di Pulau Karimunjawa yang merupakan pulau
terbesar di Kepulauan Karimunjawa tersebut. Saat itu cuaca cerah hingga biru
langit yang bertemu dengan jingga nya air laut terlihat cantik. Saat kapal
menepi, saya sudah semangat melihat laut yang bersiih banget. Di dermaga aja
udah bersih begini, apalagi di pantai dan pulau-pulau perawan lainnya. Hmmm ga
sabar! J
Turun dari kapal, kami, peserta
tour, disambut dengan es kelapa yang segar. Sambil menikmati es kelapa dan
menunggu giliran diantar ke homestay masing-masing,
tentu dong kamu foto-foto dulu. Bagi traveler norak, foto di gapura “selamat
datang di Karimunjawa” wajib hukumnya. Hihi. Kami diantar sampai homestay menggunakan mobil pick-up. Homestay yang saya tempati cukup nyaman. Rumahnya terdiri dari 5
kamar (3 kamar disewakan) dan dua kamar mandi. Selain itu, pemilik rumah juga
menyediakan dispenser air minum, gula, teh, kopi, dan minuman siap seduh
lainnya.
Sore hari itu kami habiskan
dengan istirahat dan kenalan sama anggota tour lain yang satu rumah. Menjelang
sunset, kami jalan-jalan menuju ke dermaga kecil dan foto-foto (teteup..)
sambil menunggu sunset. Sunsetnya menurut saya biasa aja. Tapii, ternyata
hal-hal yang akan saya alami setelah sunset itu lah yang luar biasa !
To be contined...
Ikan bakar srepeh
No comments:
Post a Comment