Heaven!

Heaven!

Saturday, April 7, 2012

Karimunjawa, Mimpi yang Menjadi Nyata


Finally! :)
Setelah 2 tahun menyimpan Karimunjawa dalam wish list, akhirnya pada Juli 2011 saya berhasil menjejakkan kaki di kepulauan yang indah itu. Berawal dari sepotong kalimat sederhana seorang dosen yang mengatakan “nanti kalo kalian mau honeymoon, ke Karimunjawa aja, indah banget” saat kuliah mikrobiologi di semester 3, saya langsung penasaran sama pulau ini. Dan harap dicatat, saya penasaran bukan karena mau honeymoon lho. Malamnya, saya langsung search di internet mengenai Karimunjawa dan mengetahui bahwa Karimunjawa merupakan gugusan kepulauan yang terdiri dari 27 pulau, dan terletak di Laut Jawa dan masih termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Untuk mencapai Karimunjawa, kita bisa naik kapal ferry dari dermaga Kartini, Jepara. Tapi sayangnya, saat itu kepulauan ini belum “hip” sehingga informasi tournya pun masih terbatas.

Satu tahun kemudian, mulai banyak teman-teman saya yang berkunjung kesana dan tour ke sana pun semakin menjamur dengan menawarkan harga murah meriah dan fasilitas yang cukup memadai. Bayangkan, liburan ke sana 4 hari 3 malam dengan akomodasi dan makan terjamin cukup 200 ribu saja. Saat itu, saya yang tidak mendapat izin dari orangtua lagi-lagi harus menunda keinginan pergi ke sana.


Satu tahun kemudian, saya sudah menjadi mahasiswa tingkat akhir. Melihat keinginan terpendam saya yang cukup besar, seorang teman terdekat saya (baca: pacar) menjanjikan liburan bareng ke Karimunjawa kalau sudah lulus sidang sarjana. Baik banget, nyemangatin dengan ngajakin liburan. Oke lah, akhirnya saya beneran belajar mati-matian biar lulus. Ya iyalah yaa, tanpa diajakin liburan juga kan emang harus belajar mati-matian. Hehe. Akhirnya, saya yang lulus dengan cukup gemilang menagih janji tersebut. Sip, ternyata pacar sudah menyusun rencana dengan matang dan tinggal tentuin waktu yang tepat untuk berangkat. Asik nih, saya tinggal ngikut aja ga pake mikir ribet. Mihihi..

Kami pergi ke Karimunjawa dengan ikut tour dari agen sukawisata. Saat itu, harganya 450 ribu untuk tour selama 4 hari 3 malam, termasuk transportasi Jepara-Karimunjawa-Jepara menggunakan ferry (KM Muria) kelas ekonomi, penginapan (home stay), makan sehari 3 kali, kapal untuk island hopping, perlengkapan snorkeling, dan dokumentasi underwater. Karena biaya tour hanya menanggung biaya sejak berangkat dari Jepara, kami pun mencari transportasi untuk ke Jepara. Kebetulan saat itu kakak dan kakak iparnya pacar memang tinggal di Jepara, jadi kami bisa datang ke Jepara lebih awal tanpa harus terburu-buru mengejar tour.

Kami berangkat dari Bandung ke Jepara naik bus malam dengan tarif 110 ribu. Busnya kelas eksekutif, jadi cukup nyaman karena dapet bantal, selimut, plus ada toilet di dalamnya. Selain itu, tarif segitu sudah termasuk makan malam. Jadi makin cihuy deh. Oke, kali ini saya norak, secara saya emang belum pernah naik bus malam. Kesan saya: mengerikan! Oke lah busnya nyaman dan dapat makan malam, tapi saya tetep takut karena ternyata sodara-sodara... busnya ngebut banget! Saya sampai gabisa tidur semalaman karena bus ngebut sampai terayun-ayun.

Akhirnya, kami sampai di terminal Jepara dengan selamat sentosa pada pukul 4 pagi. Iya, jam 4 pagi dimana terminal masih sepiiii banget. Untung ga lama kemudian kami dijemput oleh kakak dan kakak iparnya pacar. Hehe. Sebelum pulang ke rumah, kami sempat keliling-keliling kota Jepara sebentar dan mencari sarapan. Kesan pertama saya untuk kota Jepara, kota ini bersih dan rapi banget. Hampir tidak pernah saya lihat sampah tercecer di jalan. Ternyata, memang kota Jepara ini salah satu kota peraih penghargaan Adipura (penghargaan kota terbersih) 2011. Mencium aroma pagi hari, udara dingin, dan ketenangan di Jepara mengingatkan saya pada kampung halaman saya di pagi hari. Mirip dan khas banget. Setelah muter-muter dan langit sudah agak terang, kami mampir ke sebuah warung makan yang menjual lontong gudeg. Wah, hati saya bersorak mencium aroma lezat gudeg dan opor. Kami pun masing-masing memesan satu porsi lontong gudeg plus opor telur (ayam juga ada). Porsinya lumayan mengenyangkan dengan harga yang cukup murah yaitu 6 ribu/porsi (Aih, saat ngetik ini saya kebayang-bayang lagi lontong gudegnya :9).

Keesokan harinya, tiba lah saat yang paling ditunggu-tunggu. Yey, akhirnya berangkaaat ke Karimunjawa! Kami bertemu dengan tour leader dan peserta tour lainnya di dermaga Kartini, Jepara pukul 6 pagi. Di dermaga, kami beli nasi bungkus dulu karena harga paket tidak termasuk makan siang hari itu. Setelah itu, kami semua naik ke kapal dan ternyata, olala.. waktu kita naik, kapalnya udah penuh. Semua kursi di kelas ekonomi sudah terisi orang, bahkan banyak penumpang yang duduk di lantai. Awalnya kami sewa tikar untuk duduk di lantai juga, sampai akhirnya kami ga tahan dan memutuskan untuk menyewa salah satu kamar awak kapal dengan tarif 300 ribu. Iya, mahal, tapi membayangkan harus duduk desek-desekan di lantai selama 6 jam kami udah ga kuat duluan. Hehe.

Setelah menempuh perjalanan selama 6 jam, akhirnya kami sampai di Pulau Karimunjawa yang merupakan pulau terbesar di Kepulauan Karimunjawa tersebut. Saat itu cuaca cerah hingga biru langit yang bertemu dengan jingga nya air laut terlihat cantik. Saat kapal menepi, saya sudah semangat melihat laut yang bersiih banget. Di dermaga aja udah bersih begini, apalagi di pantai dan pulau-pulau perawan lainnya. Hmmm ga sabar! J

Turun dari kapal, kami, peserta tour, disambut dengan es kelapa yang segar. Sambil menikmati es kelapa dan menunggu giliran diantar ke homestay masing-masing, tentu dong kamu foto-foto dulu. Bagi traveler norak, foto di gapura “selamat datang di Karimunjawa” wajib hukumnya. Hihi. Kami diantar sampai homestay menggunakan mobil pick-up. Homestay yang saya tempati cukup nyaman. Rumahnya terdiri dari 5 kamar (3 kamar disewakan) dan dua kamar mandi. Selain itu, pemilik rumah juga menyediakan dispenser air minum, gula, teh, kopi, dan minuman siap seduh lainnya.

Sore hari itu kami habiskan dengan istirahat dan kenalan sama anggota tour lain yang satu rumah. Menjelang sunset, kami jalan-jalan menuju ke dermaga kecil dan foto-foto (teteup..) sambil menunggu sunset. Sunsetnya menurut saya biasa aja. Tapii, ternyata hal-hal yang akan saya alami setelah sunset itu lah yang luar biasa !

To be contined...
Ikan bakar srepeh

No comments:

Post a Comment