Takayama merupakan
salah satu highlight saya saat liburan ke Jepang kemarin. Selain karena
tempatnya yang memang desa banget, saya juga ngga sabar untuk ngerasain nginep
di Ryokan.
Bagi yang belum tau,
Ryokan adalah penginapan dengan arsitektur dan service khas Jepang. Kalau suka
nonton doraemon, nah kamar nya bisa dibilang mirip kamar nobita ya. Lantai nya
beralas tatami, dengan pintu geser, trus kita bobo nya di futon.
view from our room
|
Ryokan ini banyak
tersebar di Jepang, dari mulai yang kelas murah meriah sampai yang luxury
belasan juta semalemnya. Masing-masing ryokan pun biasanya ada daya tariknya
sendiri, misal di daerah pegunungan yang menawarkan pengalaman onsen, dll.
Kesan Jepang pun makin
terasa karena selama menginap di Ryokan, kita para tamu akan diberikan yukata
untuk dipakai selama di Ryokan dan samue untuk dipakai pas bobo. Selain itu,
service Ryokan juga umumnya udah include breakfast dan makan malam. Ya bisa aja
sih kita pilih tanpa sarapan atau makan malam. Tapi saran saya, ambil aja paket
yang plus breakfast dan makan malam karena makanan yang disajikan di Ryokan
biasanya yang khas Jepang banget. Plus kalau menginap di Takayama, yang mana
daerahnya masih desa yang sepi gitu, jam 5 sore kebanyakan toko dan resto udah
pada tutup, jadi kalau makan malam udah include di Ryokan , kita ga perlu
pusing cari makan lagi (kecuali mau balik ke 7eleven lagi).
Pada saat di Takayama
kemarin, kami menginap 2 malam di Honjin Hiranoya Annex. Honjin Hiranoya ini
lokasinya ngga terlalu jauh dari Stasiun Takayama. Rate yang ditawarkan juga
cukup murah dibanding Ryokan lain dengan fasilitas setara. Untuk kamar tipe superior
river view, kami dikenakan biaya sekitar JPY 28.000 per malam, udah include
breakfast and dinner untuk 2 adults. Untuk Zapzap, ada charge anak JPY 2.160
per malam (no extra bedding, no extra meals).
Sesampainya kami di
Stasiun Takayama, kami dijemput oleh staff Honjin Hiranoya. Ini plus poin
banget sih menurut saya. Pick-up dan drop-off service ke Stasiun ini free, gak
bayar. Karena kami sampai di Honjin Hiranoya sekitar jam 13.30 siang, sedangkan
waktu check-in adalah jam 15.00, jadi kami titip barang dulu di receptionist.
Proses check-in juga berlangsung smooth dengan staff yang ramah banget. Saat check-in ini juga kita langsung diminta detail request untuk pilihan makan
malam maupun sarapan setiap hari nya.
Setelah beres check-in
dan titip barang, kami pun jalan-jalan dulu di sekitar old town dan makan siang
di Kyoya. Sore nya, kami balik ke Honjin Hiranoya dan disambut oleh mbak staff
ryokan untuk diantar ke kamar kami. Rupanya barang kami udah dibawa duluan ke
kamar.
Sampai di kamar (dapet
di lantai 4 btw), kami disuguhkan ocha dan snack kecil sambil dijelaskan
mengenai kamar dan fasilitas Ryokan. Kami diberikan yukata dan samue, kaos
kaki, tas kanvas (buat kalau mau bawa barang ke public bath), sikat gigi, dan
handuk kecil. Untuk zapzap ga dapet yukata dan samue ya, karena doi masih kecil
banget. Haha. Tapi zapzap dikasih kursi kecil dan selop anak gitu (yang masih
kegedean juga). Kami juga dijelaskan lokasi public bath, restoran dan
dikonfirmasi lagi pilihan untuk makan malam dan sarapan. Si mbak nya sopaaaann
dan lembuuuut banget yaampun sampai kami jadi kikuk sendiri diperlakukan bak
tamu kehormatan.
Fasilitas di kamar
Honjin Hiranoya menurut saya cukup lengkap. Kamar kami dilengkapi balkon yang
menghadap ke sungai. Ada TV, wifi, telepon, lemari yang cukup besar, meja dan
kursi makan lesehan, peralatan nge-teh, mini bar, serta kamar mandi dan toilet
yang dilengkapi dengan amenities yang lumayan lengkap mulai dari sabun, shampo,
sampai skin care. Amenities nya pun gak tanggung-tanggung bo, merknya Shiseido!
Iya, walaupun Shiseido termasuk merk mahal di Indo, di sana mah merk standar.
Kwaa kwaa~ . Untuk futon nya, akan digelar setelah makan malam selesai.
Tepat jam 18.30 sesuai
request kami, makan malam pun disajikan. Untuk malam pertama, makan malamnya kaiseki di dalam kamar. Kaiseki ini merupakan makan malam tradisional
Jepang dengan berbagai menu (multi-course). Gila ya, mulai dari appetizer
sampai dessert, semuanya cantik-cantik banget like an art! Karena Takayama merupakan
daerah pegunungan, menu nya pun dirancang menggunakan bahan local yang udah
pasti fresh. Tak ketinggalan juga dihidangkan hida beef yang sangat tersohor
itu. Untuk minumnya udah pasti ada ocha. Tapi kita bisa request tambahan juga
misal jus atau soft drink. HARUS BANGET NYOBAIN JUS NYA YA!
Zapzap gimanaa
makannyaa? Walaupun dy dihitung charge anak yang no extra meals and no extra
bedding, tapi tetep kok dy dikasih makan. Cuman nasi (mushroom rice, btw), sup dan semacam abon gitu
sih. Minumnya pun kita bisa request susu (btw, susu nya baahhh enakk banget
susu segaarrr!). Trus ya paling kami tinggal share lauk nya aja sih buat
zapzap.
Selesai makan, datang
lah 2 orang staff lain yang dengan sigap membereskan meja dan kursi lesehan
untuk disiapin buat gelar futon. Duh staff nya udah oma-oma tapi masih super
gesit. Ga sampe 10 menit, futon pun udah tergelar rapi siap untuk dipakai bobo.
Malam itu pun saya dan
zapzap langsung siap-siap bobo, sedangkan papa zapzap nyobain ke public bath.
Saya? Belum beraniiii. Hahaha.
Besok pagi nya, setelah
beres mandi dan siap-siap, kami pun turun ke restaurant yang terletak di lantai
2. Berbeda dengan makan malam sebelumnya, untuk sarapan disajikan di
restaurant. Sebelumnya kita udah disuruh pilih, mau sarapan Japanese or
Western. Ya kami pilih Japanese laahh cencu sajaa. Pas nyampe di resto,
masing-masing meja udah disiapkan berdasarkan nomor kamar. Duh syukaa banget
deh, di meja kami beneran udah ready untuk 2 adults dan 1 child, lengkap dengan
high chair dan alat makan yang disiapin buat zapzap. Untuk zapzap bisa pilih
mau nasi atau bubur. Trus dikasih sup dan abon anpanman. Bisa minta susu juga. Doyan
banget lho dy HAHA.
Berbeda dengan malam
pertama yang makan malamnya disajikan di dalam kamar, pada malam kedua kami
dibawa ke restoran dekat ryokan. Kami diberikan pilihan sushi atau hida beef.
Kami pilih sushi. Mereka bilang resto sushi nya 2 minutes walk, yang ternyata cuman
di seberang ryokan.
Sushi nya pun uwenak
tenan ya. Gak cuma sashimi dan sushi yang umum kita jumpai di resto sushi di
Indonesia, di sini banyak sushi unik yang baru saya coba. Ada kepiting kukus,
sushi dengan udang kecil-kecil yang hanya bisa dijumpai di Takayama, sampai
sushi dengan topping hida beef dan jamur shitake. Fresh nya gak usah ditanya.
Sama sekali ga kecium amis. Rasanya pun muaaniiss banget sampai lupa loh itu
mentah.
Trus zapzap makan
mentah-mentah juga? Nggak gengs, tenang aja. Dy dikasih sushi rice. Trus ya aku
suapin yang mateng-mateng sih macem kepiting kukus dan ikan bakar.
Pada malam kedua ini
lah akhirnya saya memberanikan diri untuk nyobain ke public bath, yang kemudian
bikin nagih sampai besok pagi nya lagi.
Besok pagi nya, kami
kembali sarapan di resto lantai 2, dengan tetap memiliih Japanese food. Menu nya
beda dengan kemarin pagi nya, tapi tetep unik dan enaakk.
Jadi ya begitulah
pengalaman singkat kami menginap di Ryokan Honjin Hiranoya. Over all kami puas
banget dengan layanannya. Bener-bener beyond expectations sih menurut kami,
secara ini termasuk ryokan yang affordable ya.
Kalau ditanya minus nya
apa, sebenernya ngga ada yang major banget. Hampir semua staff bisa bahasa
inggris, walaupun beberapa ya broken english gitu. Jadi komunikasi pun lumayan
lancar. Walaupun begitu, mereka ramah nya ga ketulungan. Apalagi sama zapzap
ya. Waa gemesh banget kayaknya.
Trus sebenernya menurut
saya sih agak ribetnya nginep di Ryokan kalau bawa anak kecil itu karena di
sini kan kita tidur nya di futon ya, yang mana baru di set-up pas waktu tidur.
Jadi kemarin agak ribet pas sore kita udah balik ke ryokan trus zapzap bobo. Bingung
gimana tidurnya. Mungkin sebenernya bisa aja kita minta pasang futon nya
saat itu. Cuman daripada ribet akhirnya zapzap bobo di tatami aja pake alas
bantal-bantal. Hihi.
Satu lagi, kemarin
sebenernya kami rada cemas sih bawa zapzap bakal ganggu tamu lain gak ya. Secara
umumnya kan ryokan tuh tenaang, sunyiii, dan emang tempat buat relaxing gitu. Tapi
alhamdulillah mereka sangat welcome kok sama anak kecil. Malah mereka bener-bener memfasilitasi anak-anak, terlihat dari kesiapan mereka setiap waktu makan ataupun peralatan di kamar yang disiapkan juga untuk anak kecil. Untung nya juga kami
ketemu sama rombongan keluarga lain yang bawa anak kecil juga. Jadi huru-hara
di resto bukan hanya berasal dari meja kami. Ups!
Cheers!
No comments:
Post a Comment