Heaven!

Heaven!

Sunday, January 20, 2019

Takayama Ryokan Experience


Takayama merupakan salah satu highlight saya saat liburan ke Jepang kemarin. Selain karena tempatnya yang memang desa banget, saya juga ngga sabar untuk ngerasain nginep di Ryokan.

Bagi yang belum tau, Ryokan adalah penginapan dengan arsitektur dan service khas Jepang. Kalau suka nonton doraemon, nah kamar nya bisa dibilang mirip kamar nobita ya. Lantai nya beralas tatami, dengan pintu geser, trus kita bobo nya di futon.

view from our room
Ryokan ini banyak tersebar di Jepang, dari mulai yang kelas murah meriah sampai yang luxury belasan juta semalemnya. Masing-masing ryokan pun biasanya ada daya tariknya sendiri, misal di daerah pegunungan yang menawarkan pengalaman onsen, dll.

Kesan Jepang pun makin terasa karena selama menginap di Ryokan, kita para tamu akan diberikan yukata untuk dipakai selama di Ryokan dan samue untuk dipakai pas bobo. Selain itu, service Ryokan juga umumnya udah include breakfast dan makan malam. Ya bisa aja sih kita pilih tanpa sarapan atau makan malam. Tapi saran saya, ambil aja paket yang plus breakfast dan makan malam karena makanan yang disajikan di Ryokan biasanya yang khas Jepang banget. Plus kalau menginap di Takayama, yang mana daerahnya masih desa yang sepi gitu, jam 5 sore kebanyakan toko dan resto udah pada tutup, jadi kalau makan malam udah include di Ryokan , kita ga perlu pusing cari makan lagi (kecuali mau balik ke 7eleven lagi).

Pada saat di Takayama kemarin, kami menginap 2 malam di Honjin Hiranoya Annex. Honjin Hiranoya ini lokasinya ngga terlalu jauh dari Stasiun Takayama. Rate yang ditawarkan juga cukup murah dibanding Ryokan lain dengan fasilitas setara. Untuk kamar tipe superior river view, kami dikenakan biaya sekitar JPY 28.000 per malam, udah include breakfast and dinner untuk 2 adults. Untuk Zapzap, ada charge anak JPY 2.160 per malam (no extra bedding, no extra meals).

Sesampainya kami di Stasiun Takayama, kami dijemput oleh staff Honjin Hiranoya. Ini plus poin banget sih menurut saya. Pick-up dan drop-off service ke Stasiun ini free, gak bayar. Karena kami sampai di Honjin Hiranoya sekitar jam 13.30 siang, sedangkan waktu check-in adalah jam 15.00, jadi kami titip barang dulu di receptionist. Proses check-in juga berlangsung smooth dengan staff yang ramah banget. Saat check-in ini juga kita langsung  diminta detail request untuk pilihan makan malam maupun sarapan setiap hari nya.

Setelah beres check-in dan titip barang, kami pun jalan-jalan dulu di sekitar old town dan makan siang di Kyoya. Sore nya, kami balik ke Honjin Hiranoya dan disambut oleh mbak staff ryokan untuk diantar ke kamar kami. Rupanya barang kami udah dibawa duluan ke kamar.

Sampai di kamar (dapet di lantai 4 btw), kami disuguhkan ocha dan snack kecil sambil dijelaskan mengenai kamar dan fasilitas Ryokan. Kami diberikan yukata dan samue, kaos kaki, tas kanvas (buat kalau mau bawa barang ke public bath), sikat gigi, dan handuk kecil. Untuk zapzap ga dapet yukata dan samue ya, karena doi masih kecil banget. Haha. Tapi zapzap dikasih kursi kecil dan selop anak gitu (yang masih kegedean juga). Kami juga dijelaskan lokasi public bath, restoran dan dikonfirmasi lagi pilihan untuk makan malam dan sarapan. Si mbak nya sopaaaann dan lembuuuut banget yaampun sampai kami jadi kikuk sendiri diperlakukan bak tamu kehormatan.


Fasilitas di kamar Honjin Hiranoya menurut saya cukup lengkap. Kamar kami dilengkapi balkon yang menghadap ke sungai. Ada TV, wifi, telepon, lemari yang cukup besar, meja dan kursi makan lesehan, peralatan nge-teh, mini bar, serta kamar mandi dan toilet yang dilengkapi dengan amenities yang lumayan lengkap mulai dari sabun, shampo, sampai skin care. Amenities nya pun gak tanggung-tanggung bo, merknya Shiseido! Iya, walaupun Shiseido termasuk merk mahal di Indo, di sana mah merk standar. Kwaa kwaa~ . Untuk futon nya, akan digelar setelah makan malam selesai.

Tepat jam 18.30 sesuai request kami, makan malam pun disajikan. Untuk malam pertama, makan malamnya kaiseki di dalam kamar. Kaiseki ini merupakan makan malam tradisional Jepang dengan berbagai menu (multi-course). Gila ya, mulai dari appetizer sampai dessert, semuanya cantik-cantik banget like an art! Karena Takayama merupakan daerah pegunungan, menu nya pun dirancang menggunakan bahan local yang udah pasti fresh. Tak ketinggalan juga dihidangkan hida beef yang sangat tersohor itu. Untuk minumnya udah pasti ada ocha. Tapi kita bisa request tambahan juga misal jus atau soft drink. HARUS BANGET NYOBAIN JUS NYA YA!





Zapzap gimanaa makannyaa? Walaupun dy dihitung charge anak yang no extra meals and no extra bedding, tapi tetep kok dy dikasih makan. Cuman nasi (mushroom rice, btw), sup dan semacam abon gitu sih. Minumnya pun kita bisa request susu (btw, susu nya baahhh enakk banget susu segaarrr!). Trus ya paling kami tinggal share lauk nya aja sih buat zapzap.



Selesai makan, datang lah 2 orang staff lain yang dengan sigap membereskan meja dan kursi lesehan untuk disiapin buat gelar futon. Duh staff nya udah oma-oma tapi masih super gesit. Ga sampe 10 menit, futon pun udah tergelar rapi siap untuk dipakai bobo.

Malam itu pun saya dan zapzap langsung siap-siap bobo, sedangkan papa zapzap nyobain ke public bath. Saya? Belum beraniiii. Hahaha.

Besok pagi nya, setelah beres mandi dan siap-siap, kami pun turun ke restaurant yang terletak di lantai 2. Berbeda dengan makan malam sebelumnya, untuk sarapan disajikan di restaurant. Sebelumnya kita udah disuruh pilih, mau sarapan Japanese or Western. Ya kami pilih Japanese laahh cencu sajaa. Pas nyampe di resto, masing-masing meja udah disiapkan berdasarkan nomor kamar. Duh syukaa banget deh, di meja kami beneran udah ready untuk 2 adults dan 1 child, lengkap dengan high chair dan alat makan yang disiapin buat zapzap. Untuk zapzap bisa pilih mau nasi atau bubur. Trus dikasih sup dan abon anpanman. Bisa minta susu juga. Doyan banget lho dy HAHA.




Berbeda dengan malam pertama yang makan malamnya disajikan di dalam kamar, pada malam kedua kami dibawa ke restoran dekat ryokan. Kami diberikan pilihan sushi atau hida beef. Kami pilih sushi. Mereka bilang resto sushi nya 2 minutes walk, yang ternyata cuman di seberang ryokan.

Sushi nya pun uwenak tenan ya. Gak cuma sashimi dan sushi yang umum kita jumpai di resto sushi di Indonesia, di sini banyak sushi unik yang baru saya coba. Ada kepiting kukus, sushi dengan udang kecil-kecil yang hanya bisa dijumpai di Takayama, sampai sushi dengan topping hida beef dan jamur shitake. Fresh nya gak usah ditanya. Sama sekali ga kecium amis. Rasanya pun muaaniiss banget sampai lupa loh itu mentah.



Trus zapzap makan mentah-mentah juga? Nggak gengs, tenang aja. Dy dikasih sushi rice. Trus ya aku suapin yang mateng-mateng sih macem kepiting kukus dan ikan bakar.

Pada malam kedua ini lah akhirnya saya memberanikan diri untuk nyobain ke public bath, yang kemudian bikin nagih sampai besok pagi nya lagi.

Besok pagi nya, kami kembali sarapan di resto lantai 2, dengan tetap memiliih Japanese food. Menu nya beda dengan kemarin pagi nya, tapi tetep unik dan enaakk.

Jadi ya begitulah pengalaman singkat kami menginap di Ryokan Honjin Hiranoya. Over all kami puas banget dengan layanannya. Bener-bener beyond expectations sih menurut kami, secara ini termasuk ryokan yang affordable ya.

Kalau ditanya minus nya apa, sebenernya ngga ada yang major banget. Hampir semua staff bisa bahasa inggris, walaupun beberapa ya broken english gitu. Jadi komunikasi pun lumayan lancar. Walaupun begitu, mereka ramah nya ga ketulungan. Apalagi sama zapzap ya. Waa gemesh banget kayaknya.

Trus sebenernya menurut saya sih agak ribetnya nginep di Ryokan kalau bawa anak kecil itu karena di sini kan kita tidur nya di futon ya, yang mana baru di set-up pas waktu tidur. Jadi kemarin agak ribet pas sore kita udah balik ke ryokan trus zapzap bobo. Bingung gimana tidurnya. Mungkin sebenernya bisa aja kita minta pasang futon nya saat itu. Cuman daripada ribet akhirnya zapzap bobo di tatami aja pake alas bantal-bantal. Hihi.

Satu lagi, kemarin sebenernya kami rada cemas sih bawa zapzap bakal ganggu tamu lain gak ya. Secara umumnya kan ryokan tuh tenaang, sunyiii, dan emang tempat buat relaxing gitu. Tapi alhamdulillah mereka sangat welcome kok sama anak kecil. Malah mereka bener-bener memfasilitasi anak-anak, terlihat dari kesiapan mereka setiap waktu makan ataupun peralatan di kamar yang disiapkan juga untuk anak kecil. Untung nya juga kami ketemu sama rombongan keluarga lain yang bawa anak kecil juga. Jadi huru-hara di resto bukan hanya berasal dari meja kami. Ups!

Cheers!

No comments:

Post a Comment