Beberapa
kali ada rejeki untuk family trip,
aku jadi punya kiat-kiat tersendiri dalam menentukan pilihan akomodasi. Udah
tau dong ya kalau biaya akomodasi itu merupakan salah satu komponen terbesar
dalam budget liburan, jadi perlu kita pertimbangkan dengan cermat. Dengan
adanya anak, tentu kita perlu melakukan sedikit adjustment dalam gaya traveling
kita, termasuk dalam menentukan penginapan. Ada kan yang sebelum punya anak mah
mikirnya “halah hotel yang biasa aja lah toh buat tidur doang”, pas punya anak
huwaw mana mau lah nginep di guest house yang pake kipas angin doang #truestory
#sayasendiri
Disclaimer dulu: beberapa tips di bawah ini
hanya berlaku untuk family dengan budget terbatas tapi tetep mau banyak gaya
jadi kudu cari penginapan yang efektif dan efisien HAHAHA. Kalau untuk yang
budget travelingnya tumpah – tumpah ampe luber mah skip aja soalnya ya tinggal
cari aja hotel / resort termevvah cring criiingg.
1. Pertimbangkan
cari apartment fully furnished
Apabila
menginap lebih dari 2 malam, terutama kalau kita akan traveling dalam jangka
waktu yang lumayan panjang, sewa apartment bisa jadi pertimbangan. Paling
gampang sih cari di Airbnb. Di Agoda homes juga bisa tapi biasanya
pilihannya ga terlalu banyak. Cari yang fully furnished ya!
Enaknya
nginep di apartment, secara space biasanya lebih lega dibanding hotel dengan
harga setara. Klo dibandingin harganya, malah seringnya nemu yang lebih murah. Trus kalau apartmentnya lengkap, biasanya udah tersedia mesin cuci + dryer
dan dapur dengan utensils untuk masak-masak simple. Tentu ini heaven banget ya
buat mamak mamak karena bisa cuci baju sepuasnya tanpa pusing-pusing cari
tempat laundry, plus bisa menghemat budget juga karena bisa masak buat sarapan
atau makan malem. Apalagi klo anak masih kecil yang makanannya masih harus
customized. Ga kalah dengan hotel, host
apartment juga biasanya menyediakan amenities yang lengkap, mulai dari alat
mandi (handuk, sabun, shampoo, sikat gigi), hair dryer, seterikaan. Pas sewa
apartment di Osaka dan Tokyo, selain utensils dapur dan peralatan makan, host ku juga menyediakan minyak goreng,
gula, garam, lada, sabun cuci piring. Detergent baju pun disediakan jadi ga
pusing nyari ke minimarket. Host di Tokyo malah nyediain stroller!
Baca juga: Japan Trip – Preparation
Minusnya,
karena basically kita tinggal di
tempat orang, ya sebisa mungkin well-behaved
dan hormati tetangga sekitar lah ya. Walaupun ada cleaning service, alangkah baiknya kalau kita bersih – bersih dulu
sebelum meninggalkan apartment. Biasanya masing-masing host punya kebijakan
cleaning servicenya tiap berapa hari sekali. Patuhi juga aturan yang berlaku di
apartmentnya. Saat saya di Osaka, host apartment ngasih briefing dulu jendela
mana aja yang boleh dibuka, boleh jemur baju dimana, tata cara buang sampah,
hari apa aja bisa buang sampah, dan lain-lain. Trus secara lokasi, walaupun
biasanya apartment ada di lokasi yang strategis dan dekat dengan transport
umum, tapi sebaliknya, agak jauh dari tempat wisata. Apalagi kalau kita
nyewanya rumah gitu ya, biasanya perlu extra
effort untuk mencapai ke tempat wisata. Karena bukan hotel, apartment ga
selalu ada reception yang ready 24 jam. Mentok – mentok ya security doang kan.
Jadi agak ribet misal kita mau minta bantuan atau nunggu kiriman barang.
Misalnya kaya pas di Osaka, aku mau kirim koper ke Tokyo, ya kudu gerek sendiri
tu koper ke agent TaQbin, beda misal kita nginep di hotel biasanya kita bisa
titip minta tolong kirimin di receptionist. Pas mau nerima barangnya juga gitu,
kita kudu standby sendiri di apartment karena ga ada yang bisa dimintain tolong
terima barang.
Untuk step – by – step cari apartment di
Airbnb sepertinya ngga usah aku jelasin lah ya karena pasti udah banyak yang
nulis tentang hal itu. Tapi aku mau share apa aja yang perlu diperhatikan saat
cari apartment kalau kita bawa anak kecil.
Pertama, cari
apartment yang family friendly. Ini
bisa diatur di filter ya saat searching. Klo bisa sih cari yang pemiliknya udah
superhost ya biar lebih berpengalaman aja. Karena kita bawa anak kecil, tanya
dulu calon host nya apakah dy mau
terima tamu dengan anak kecil? Tanya juga, apakah tetangga nya akan keberatan
kalau ada terima tamu dengan anak kecil?
Kedua, cek
kelengkapan apartment. Misal kalau kira-kira kita perlu nyuci, ya cari
apartment yang ada mesin cucinya. Syukur-syukur ada dryernya juga. Kalau ngga ada,
cek ada tempat buat jemur baju atau nggak. Klo perlu, tanya dulu sama calon
hostnya, apakah mereka menyediakan detergent juga. Selain memastikan
kelengkapan peralatan di dalam apartmentnya, pastikan juga peralatan tersebut
bisa berfungsi dengan baik. Kan zonk kalau oke lah ada mesin cuci, eeh tapi
rusak! Bisa tanya juga, unit apartment yang disewakan ini ada di lantai berapa,
ada lift atau nggak. Bisa modyaarr kalau pas udah on-the-spot ternyata kudu
gotong koper sampe lantai 5.
Ketiga, cek
lokasi apartment. Jarak dengan public transport (subway, MRT, tram atau bus)
seberapa jauh? Ada convenience store (indomaret, Lawson, 7eleven, atau
semacamnya) di sekitar apartment ngga? Bila jadi concern, boleh juga tanya
apakah ada resto atau penjual makanan halal di sekitar apartment. Jangan lupa,
minta petunjuk lengkap juga how to get
there from Airport / Train Station. Apabila host nya baik, dy akan kasih petunjuk yang sangat detail, termasuk
beberapa opsi transport yang bisa kita gunakan. Kalau host nya super baik, dy akan jemput kita di station atau bus stop
terdekat.
Kalau berencana bawa kendaraan pribadi, cek apakah ada fasilitas
parkir gratis? Misal mau rombongan rame-rame sama keluarga naik mobil, cek juga
tempat parkirnya bisa mengakomodir berapa kendaraan. Cek juga apakah jalanan di
depan penginapannya cukup untuk dilalui kendaraan yang akan kita gunakan. Aku pernah sewa rumah di Bandung. Rumahnya bagus gede. Berdasarkan konfirmasi host, parkirannya bisa nampung 2 mobil. Oke banget deh kayaknya. Pas nyampe di tempat, yaa bener sih rumahnya sesuai foto dan deskripsi. Tapi masuk gang sempiiit banget yang literally cuman muat 1 mobil itu pun muepet banget spion hampir kena pager dan tembok rumah - rumah. Kalau dari awal aku tau jalan masuknya kaya begini sih udah pasti aku coret dari pilihan.
Terakhir,
perhatikan kebijakan yang host
terapkan di apartment. Misalnya kaya cleaning service, apakah tiap hari,
seminggu sekali, atau hanya pada saat check-out saja? Ganti handuk per berapa
hari? Prosedur check-in dan check-out gimana?
2. Perhatikan
jumlah keluarga yang akan menginap
Pada saat
mau cari penginapan, pastikan penginapan tersebut bisa menampung berapa orang.
Untuk kamar hotel, defaultnya kan kapasitas untuk 2 dewasa ya. Pada saat kita
mau searching di situs booking online, pastikan kita input jumlah tamu sesuai
jumlah keluarga yang mau menginap. Misal ayah – ibu – 1 anak. Masukin bener –
bener 2 adults dan 1 child. Input usia nya dengan benar juga. Kalau ada 2 anak,
input 2 anak dan usia masing – masingnya. Ini penting banget ya karena ada
beberapa penginapan yang cukup strict dengan pengaturan tamu dalam kamar.
Kalau untuk
hotel di Indonesia, yang aku perhatiin sih masih agak longgar lah. Kalaupun pas
reservasi kita cuma tulis jumlah dewasa aja, trus pas check-in nongol ama anak,
masih oke – oke aja. Paling klo anak udah usia tertentu jadi harus bayar
additional breakfast lagi, bergantung kebijakan masing – masing hotel.
Kalau mau
booking penginapan di luar negeri sih saran aku tulis sebenar – benarnya jumlah
tamu ini pada saat reservasi. Pengalaman di Jepang misalnya, pas aku nginep di
ryokan, pihak hotel malah minta detail jenis kelamin masing – masing tamu,
termasuk anak, karena klo di ryokan mereka nyediain yukata gitu kan. Trus untuk
anak juga tetep ada charge tambahan.
Pada saat
cari apartment di Airbnb ini pun harus input jumlah tamu dengan benar ya karena
beberapa host menerapkan harga per orang untuk sewa
apartmentnya.
3. Perhatikan
Guest Policy masing-masing hotel
Masih nyambung
dengan tips nomor 2, kita juga perlu cek guest
policy di penginapan yang akan kita sewa. Beberapa hotel ga menerima anak
usia tertentu (misal di bawah 6 tahun) untuk beberapa tipe kamar tertentu.
Misal karena hotel ga mau tamu lain terganggu oleh berisiknya anak kecil. Trus
ada juga yang menerapkan bahwa anak usia kurang dari 6 tahun ngga ada biaya
tambahan kalau menggunakan existing bed.
Ada juga yang anak kecil pun ada charge tambahan untuk extra bed. Kalau yang
harus pake extra bed gini, kita musti cek juga apakah kamar yang akan kita
pesan luasnya memadai untuk ditambah extra bed. Kalau kamar terlalu sempit,
coba cek apakah hotel punya tipe kamar family. Kalau rate nya masih masuk budget, aku sih rekomen mending ambil family room ya. Biasanya tipe kamar ini
terdiri dari 1 double bed plus 1 single bed, atau 2 double beds. Lumayan kaann
anak jadi punya kasur sendiri, emak bapaknya bisa peluk – pelukan di kasur
sebelah #ehem.
Biasanya sih
klo kita input keterangan jumlah dan usia tamu dengan benar saat mau search di
situs booking online, hotel – hotel yang kapasitasnya ga memadai atau ga terima
tamu anak kecil udah ga akan muncul di pilihannya.
Jangan sampe
kita zonk ya, udah booking hotel, pas nongol mau check-in ternyata hotel ga
terima anak kecil. Kan kesel ya karena kalau udah hari check-in, otomatis
bookingan kita udah jadi non-refundable.
Pengalaman
aku di Joga kemarin, aku mau booking sebuah hotel. Pas aku input 2 adults + 1
child, di hotel ini ga muncul. Trus aku coba input 2 adults, muncul dong rate
nya. Pas aku cek guest policy, lah
ada tulisan dy ga terima tamu anak kecil. Trus aku coba konfirmasi ke pihak
hotel melalui email dan telepon, ternyata mereka terima tamu anak kecil. Jadi
kayanya yang kaya gini bisa – bisa aja dikonfirm langsung ke hotelnya. Bagusnya
sih lewat email juga ya biar ada bukti tertulisnya.
Kalau waktu
traveling ke luar negeri, biasanya aku gamau repot – repot konfirm sih. Kalau
udah tertulis ga terima tamu anak (misal di Ibis Singapore), biasanya langsung
aku skip dan cari alternative lain aja.
4. Perhatikan
fasilitas hotel
Ini juga
penting. Secara kalau bawa anak suka adaa aja ya kejadian tak terduga nya.
Misal mendadak kudu nyuci kilat. Apakah di hotelnya ada laundry yang bisa super
express? Trus aku suka liat – liat juga resto apa aja yang ada di hotel, in
case kita mager dan mau pesen room service aja. Biasanya sih aku kepoin sampe
ke menu (dan harganya) juga hahahaha. Akan lebih asik kan kalau di restonya ada
kids meal jadi at least udah tenang lah si anak mau dikasih makan apa.
Kalau
tujuannya mau staycation yang seharian ngendep di hotel aja, cari hotel yang
ada kids playground, kolam renang, atau kids activities lain. Yang super enak
sih kaya di Padma Ubud gitu, ada kids club dan baby sitting service, jadi kalau
emak bapaknya mau melipir spa sebentar bisa lah ya HAHAHA.
Oh ya,
selain cek di situs booking online, coba cek ricek ke situs web hotelnya
langsung deh. Biasanya suka ada promo – promo gitu. Apalagi jaman sekarang
setelah istilah staycation populer
banget, banyak hotel yang bikin promo staycation.
Misal rate khusus, trus ada additional bonus kaya kids souvenir, free kids activities,
diskon sekian persen untuk room service,
dll. Dengan booking langsung di situsnya, biasanya additional request kita akan lebih diperhatikan misal kalau kita perlu
baby cot, minta non-smoking room, trus kalau mau kode – kode ulang tahun atau
anniversary biasanya mereka lebih niat ngasih surprisenya (kaya pas di Padma
Ubud yang staff hotelnya rame – rame ngasi surprise ke zapzap di lobby HAHAHA).
5. Perhatikan
jarak penginapan dengan tempat wisata yang dituju
Seperti yang
udah ditulis di tips nomor 1, kalau kita memutuskan untuk sewa apartment, ada
risiko kalau jaraknya agak jauh dari tempat wisata. Biasanya kalau tempat
wisata populer macem theme park gitu kan justru dikelilingi oleh hotel ya. Konsekuensinya,
kita perlu extra effort di
perjalanan. Kebayang kan perjalanan dengan anak kecil, gembolan seabrek, bawa
stroller, trus musti jadi pepes di kereta? Kalaupun mau less effort, pasti akan extra
budget dong ya, misal naik taxi.
Beda kalau
kita nginep di hotel yang udah sekalian sekitaran tempat wisata yang kita tuju.
Misal kaya pas aku ke Universal Studio Japan, karena cuma akan nginep semalem,
aku pilih nginep di hotel sekitaran USJ aja yang tinggal jalan kaki. Dibanding
hotel lain di pusat kota Osaka, hotel sekitaran USJ sedikit lebih mahal, tapi
kita ga perlu keluar ongkos kereta lagi buat ke USJ. Abis seharian cape muterin
USJ, udah tinggal jalan santai ke hotel.
Pulang malem pun lebih tenang karena ga perlu konsentrasi penuh melototin peta nyari
jalur kereta hahaha.
Sementara
segitu dulu tips dari aku, seorang mama dari anak usia 3 tahun. Mungkin akan
beda lagi seiring bertambahnya usia (dan jumlah) anak. Ada yang mau nambahin?
Cheers!
The Borgata Hotel Casino & Spa - Mapyro
ReplyDeleteMapyro of Borgata Hotel Casino 보령 출장안마 & Spa locations, hours, photos and map. The Borgata 의왕 출장샵 Hotel 하남 출장안마 Casino & Spa is 양산 출장마사지 a casino and hotel in Atlantic City, 용인 출장샵 NJ.