Perkenalkan, ini mama saya :D |
Suku sasak merupakan suku terbesar yang mendiami pulau lombok. Bila ingin melihat keunikan budayanya, salah satu caranya adalah dengan mengunjungi desa dimana kebudayaan sasaknya masih terpelihara dengan baik. Kalau desa saya sih udah mulai memudar tuh karena terpapar teknologi dan modernisasi. Sekarang, bentuk rumahnya aja udah jarang banget yang masih berupa rumah adat. Tapi setidaknya, setiap rumah hampir pasti punya beruga di halaman depan atau belakang, yang digunakan untuk berkumpul ataupun menerima tamu. Adalah Desa Bayan yang merupakan desa sasak tertua di lombok dimana kita dapat melihat sendiri budaya sasak. Saya sendiri belum pernah mengunjungi desa yang terletak di dekat kaki Gunung Rinjani itu, tapi saya pernah mengunjungi desa sasak lain yaitu Desa Sade tiga tahun yang lalu.
Dusun Sade, atau biasa disebut desa Sade, terletak di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Desa ini sangat mudah dicapai dan gerbang masuknya berada persis di pinggir jalan bila kita menuju ke Pantai Kuta Lombok. Di desa ini, kita bisa melihat rumah adat sasak beserta lumbung padi dan beruga yang khas, serta kegiatan menenun kain khas lombok yang dilakukan warga desa. Untuk masuk ke desa ini pun kita tidak dikenakan biaya dan tidak perlu izin khusus, paling hanya mengeluarkan uang untuk membayar guide dengan tarif sukarela dan untuk belanja bila memang ingin belanja.
Salah satu penenun kain |
Hal yang mudah dikenali dari bangunan sasak adalah lumbung padi yang memiliki atap berbentuk topi besar dan tersusun dari jerami, berdinding bilik dan disangga dengan kayu. Penyimpanan padi dilakukan di atap, dimana terdapat jendela untuk memasukkan padi tersebut. Bangunan rumah sendiri memiliki bentuk dan arti yang unik. Untuk masuk ke rumah, kita melewati pintu yang ukurannya mungil dan relatif pendek yang otomatis membuat orang menunduk (kecuali anak kecil tentunya). Ternyata itu menyimbolkan bahwa kita sebagai tamu menunjukkan penghormatan kepada pemilik rumah. Rumah terdiri dari 2 bagian utama yaitu bale dalam dan bale luar. Bale dalam merupakan dapur dan tempat menyimpan harta, sedangkan bale luar merupakan ruang tidur dan ruang menerima tamu. Satu lagi hal unik dari rumah ini adalah material bangunannya. Pernah dengar dong kalau rumah sasak itu lantainya dari kotoran kerbau? Yap, benar sekali. Tapi jangan jijik dulu atau membayangkan rumahnya bau atau jorok. Sama sekali nggak koq. Lantainya terbuat dari campuran tanah, batu, jerami, dan material lain, dan kotoran kerbau digunakan sebagai pelapis dan perekat material-material tersebut dan sebagai pencegah lembab.
Memintal benang yang tidak semudah kelihatannya |
Anyway, dengan kita mengenal alam dan budaya Indonesia membuat kita lebih mencintai negeri ini. Ya kan ya toh?
Cheers!
No comments:
Post a Comment